Dermaga Linau
Keberadaan Dermaga Linau yang terletak di Desa
Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur adalah merupakan Objek Wisata Alam dan
Sejarah. Karena Linau sendiri berasal dari kata Line New, yang di temukan oleh pelaut
berkebangsaan inggris. Jadi dermaga linau sudah ada cikal bakal nya sejak jaman
inggris menjajah indaonesia. Dermaga linau sendiri sampai saat ini masih tetap
di fungsikan sebagai dermaga barang. Karena tergolong langka keberadaan Dermaga
Linau menjadi objek wisata tujuan para wisatawan lokal, apalagi dermaga Linau
sangat dekat dengan aksesnya kota bintuhan, yakni kira-kira 15 Menit
perjalanan.
Di samping dermaga yang masih aktif, Dermaga linau menjadi
objek wisata favorite para pengunjung karena daya tarik keindahannya yang
begitu memukau dan memanjakan mata para pengunjung. Apalagi muda mudi yang
ingin menikmati keindahan sun set dari atas dermaga ini, begitu indah dan
menjadi kenanangan yang tak terlupakan memang.
Di objek ini juga banyak hal yang dapat dilakukan
pengunjung, seperti berlayar dengan perahu, memancing, bermain layangan, sampai
bermain ombak dan mandi di pinggiran pantai dengan buah hati, wajarlah kalo
banyak keluarga muda yang sengaja berkunjung hanya sekedar untuk berlibur /
refresing bersama keluarga. Tak ketinggalan juga para para photograper dan
pasangan pengantin mengambil objek wisata ini sebagai pilihan untuk diabadikan
sebagai photo free wedding merka.
Wisatawan yang datang ketempat ini bukan hanya
berasal dari wisatakan lokal dalam kabupaten, tetapi sudah menjadi pilihan para
wisatawan kabupaten tetangga untuk sekedar bermain dan berlibur di pantai ini. Seperti
dari Krui – Lampung ataupun Manna dan Seluma.
Daerah ini juga memiliki hasil laut yang khas dan
jarang di temukan ditempat lain, yakni gurita dan ikan me’ale. Para pengunjung
dapat menjadikan nya sebagai oleh-oleh atau buah tangan sebagai tanda telah
berkunjung ke objek wisata dermaga linau ini. Ikan me’ale dapat pengunjung
dapatkan di tempat pelelangan ikan (kedai-kedai nelayan) yang berada tepat di
pinggir jalan lintas sumatra depan dermaga (bagi yang beruntung) karena ikan
ini tidak setiap saat di dapatkan oleh para nelayan. Lain hal nya dengan Gurita
yang sudah di keringkan setiap saat pengunjung bisa mendapatkannya. Karena sudah banyak ibu-ibu nelayan yang mengolah dan dijual sepanjang jalan lintas dekat
dermaga linau. Selain gurita menjadi makanan khas masyarakat kaur, sekarang
sudah menjadi ole-ole para pengunjung. Jadi pengunjung dapat membawa pulang dan
menikmati lezatnya gurita. Tenang aja, soal resep pengunjung bisa bertanya
langsung dengan penjual gurita kering dijamin dikasih tau.
free wedding apa pre wedding? :v
BalasHapus